SEMARANG – Departemen Ilmu Keperawatan, FK UNDIP Semarang berkerjasama dengan DPK PPNI Komisariat DIK FK UNDIP dan D-DART Pusat Penanggulangan Bencana UNDIP melaksanakan Bakti Peduli Covid-19 berupa skrinning kebutuhan serta donasi alat pelindung diri pada 1 Mei 2020 lalu.
Sasaran utama kegiatan ini adalah tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan publik wilayah Semarang serta masyarakat di Lapas Kelas IIA Ambarawa.Kegiatan ini diprakarsai oleh kepedulian civitas akademika DIK FK UNDIP terhadap sesama pada masa pandemi Covid-19 ini.
Pada situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu aspek tridharma perguruan tinggi sangat diperlukan. Peningkatan kasus penderita yang terinfeksi virus SARS Cov-2 tersebut cukup signifikan di berbagai wilayah termasuk Jawa Tengah. Jumlah penderita positif Covid-19 per tanggal 1 Mei 2020 di Indonesia sebanyak 10.551 orang dan Jawa Tengah masuk zona merah dan berada di peringkat kelima jumlah kasus terbanyak nasional (https://covid19.kemkes.go.id). Adapun, tenaga kesehatan merupakan pihak yang paling beresiko terpapar karena menangani secara langsung penderita penyakit menular ini. Selain itu, masyarakat umum juga perlu menggunakan masker kain dalam berkegiatan sehari-hari di luar rumah. Dalam hal ini, masyarakat yang sedang berada di Lembaga Pemasyarakatan juga perlu mendapatkan perlindungan berupa upaya pencegahan terhadap penularan virus ini. Oleh karena itu, Departemen Ilmu Keperawatan FK UNDIP berupaya untuk berkontribusi khususnya dalam penyediaan Alat Pelindung Diri bagi tenaga kesehatan di Puskesmas dan RS Wilayah Jawa Tengah serta warga binaan di LAPAS IIA Ambarawa.
Departemen Ilmu Keperawatan FK UNDIP menginisiasi penggalangan donasi dari civitas akademika (dosen, staf tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni) untuk pengadaan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini didahului dengan skrinning kebutuhan APD bagi tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Wilayah Jawa Tengah dan warga binaan di Lapas IIA Ambarawa yang menjadi jejaring DIK FK UNDIP. Setelah kegiatan tersebut maka dilanjutkan dengan pendistribusian APD yang dibutuhkan seperti masker, hazmat, googles, face shield, dan lain-lain kepada pihak Puskesmas Srondol, Puskesmas Pudak Payung, Puskesmas Pati II, Puskesmas Purwanegara I Banjarnegara, RSI NU Demak, dan Lapas IIA Ambarawa. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi upaya dalam penanggulangan wabah Covid-19 di Jawa Tengah dengan melindungi tenaga kesehatan dan menjaga kesehatan masyarakat agar terhindar dari penularan virus ini. (Henni, Megah)