Magelang – Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan simulasi kebencanaan di Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang pada Sabtu tanggal 4 Mei 2024 lalu.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai tanggap darurat bencana sekaligus meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadapi situasi kebencanaan.
Simulasi diikuti oleh 97 mahasiswa semester empat, termasuk empat peserta Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PMM) dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Kegiatan dimulai dengan briefing dan persiapan pada Jumat, 3 Mei 2024, dan dilanjutkan simulasi utama pada keesokan harinya. Para mahasiswa menjalankan peran masing-masing, seperti Incident Commander (IC), tim triase, tim rumah sakit lapangan, tim dapur umum, hingga tim evakuasi.
Tepat pukul 10.10 WIB, skenario gempa bumi vulkanik dibacakan, menandai dimulainya simulasi. Proses simulasi berjalan intens dengan komunikasi dan koordinasi melalui aplikasi Zello. Pada menit-menit awal, sempat terjadi perdebatan antara IC dan tim evakuator dalam menentukan strategi evakuasi penghuni gedung. Setelah diskusi panjang, kesepakatan akhirnya tercapai, dan semua tim melaksanakan tugas sesuai peran masing-masing.
Simulasi semakin menarik dengan adanya peran penghuni gedung yang menolak dievakuasi, serta korban yang disembunyikan di lokasi sulit dijangkau. Tantangan ini dirancang untuk melatih kreativitas dan improvisasi mahasiswa dalam memecahkan masalah. Meski menghadapi kendala seperti kekurangan tanda identifikasi korban dan proses evakuasi yang kompleks, semua korban akhirnya berhasil ditemukan setelah satu jam.
Kegiatan simulasi bencana ini diakhiri dengan evaluasi dan umpan balik antar tim, yang dipimpin oleh Dr. Fitria Handayani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB, selaku pendamping. Simulasi ini memberikan pemahaman nyata tentang pentingnya tanggap darurat kebencanaan, khususnya bagi calon perawat. Selain melatih keterampilan teknis, kegiatan ini juga mengasah kemampuan komunikasi, kerja sama, dan pengambilan keputusan yang kritis.
Dengan simulasi ini, mahasiswa Undip diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan yang lebih siap dan kompeten dalam menghadapi situasi kebencanaan, sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis praktik di bidang keperawatan. [AN]